Pengamat saham tambang dari BNI Securities Norico Gaman mengatakan penurunan harga komoditas terutama logam dan energi seperti nikel, tembaga, timah, perak, karena melemahnya permintaan.
Kenaikan harga logam karena menaiknya industri manufaktur terutama di Asia. Kini China pun mengalami pelemahan pertumbuhan di level 94% dari tahun sebelumnya 10%.
Diperlukan 2-3 tahun harga komoditas kembali ke posisi tertinggi lagi. Penurunan harga komoditas tambang dan logam ini bersamaan dengan melemahnya harga minyak dunia.
Harga minyak mungkin dapat naik lagi karena OPEC berencana memotong produksi pada pertemuan mendatang.
Harga komoditas tambang yang mengalami penurunan di London Metal Exchange per 21 Oktober adalah timah 11.955 dolar AS per ton, tembaga 4.489 dolar AS per ton, nikel 10.425 dolar AS per ton, aluminium 2.043 dolar AS per ton, perak 0.082 dolar AS per ton.
Sumber : International Business Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar